Artikel Terbaru

Takhrij Hadis



Pengertian Takhrij Hadis
Secara etimologi, makna yang paling mendekati adalah berasal dari kata خَرَجَ yang artinya nampak dari tempatnya atau keadaannya, terpisah, dan kelihatan.
Secara terminologi takhrij hadis adalah
الدِّلَالَةُ عَلَى مَوْضِعِ الْحَدِيْثِ فِيْ مَصَادِرِهِ الْأَصْلِيَّةِ الَّتِيْ أَخْرَجَتْهُ بِسَنَدِهِ ثُمَّ بَيَانُ مَرْتَبَتِهِ عِنْدَ الْحَاجَةِ
"menunjukkan tempat hadis pada sumber asli yang meriwayatkan dengan sanadnya lalu menjelaskan derajatnya ketika diperlukan."

Tujuan Takhrij Hadis
  1. Mengetahui kitab-kitab yang mencantumkan hadis yang dicari.
  2. Mengetahui sanad hadis yang dicari.
  3. Mengetahui matan hadis yang dicari secara lengkap.
  4. Mengetahui kualitas hadis yang dicari.
  5. Mengetahui hadis yang dicari bisa diterima atau tidak.

Sejarah Takhrij Hadis
A. Masa Klasik
  1. Pada masa Nabi saw. belum mendesak untuk dilakukan, karena beliau sebagai sumber hadis masih hidup.
  2. Ilmu takhrij hadis baru bermunculan pada abad ke-5 dan ke-6 Hiriyah.
  3. Penulis kitab takhrij hadis pertama adalah Imam Khatib Al-Baghdadi (w. 463 H).
  4. Sampai beberapa abad berikutnya, takhrij hadis belum menjadi sebuah ilmu dalam kajian hadis.

B. Masa Modern
  1. Tahun 1978 M, ilmu-ilmu tentang takhrij hadis bermunculan.
  2. Tahun 1978 M, Dr. Mahmud Thahan menulis buku: Ushul Al-Takhrij Wa Dirasah Al-Asanid.
  3. Tahun 1988 M, Dr. Muhammad Abd Al-Mahdi bin Abd Al-Qadir menulis buku: Thuruq Takhrij Hadits Rasul Allah saw.
  4. Muhammad Utsman Al-Khash menulis buku: Mafatih Ulum Al-Hadits Wa Thuruq Takhrijih.
  5. Tahun 1996 M, Dr. Walid Hasan Al-Anani menulis buku: Manhaj Dirasah Al-Asanid Wa Al-Hukm Alaiha.
  6. Tahun 1990 M, Yayasan Al-'Alamiyah (Kuwait) berhasil membuat software takhrij hadis khusus kitab Shahih Bukhari. Beberapa tahun berikutnya telah berhasil menyelesaikan software hadis dari sembilan kita hadis: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Ibn Majah, Sunan Abu Dawud, Sunan Al-Tirmidzi, Sunan Al-Nasa'i, Sunan Al-Darimi, Muwatha' Malik, dan Musnad Ahmad bin Hambal.
  7. Tahun 1996 M, Perusahaan Aris Computer Inc. (Beirut) bekerja sama dengan perusahaan Anzimah Al-Hawasib (Riyadh) menghasilkan software hadis yang bernama Maktabah Al-Hadits Al-Syarif. Software ini memuat 35 kitab: 11 kitab hadis pokok yang bersanad, 8 kitab syarah hadis, 13 kitab mengenai perawi hadis (rijal al-hadits), 2 kitab tentang kebahasaan hadis, dan 2 kitab kamus.

Metode Takhrij Hadis
A. Takhrij hadis dengan cara mengetahui perawi hadis dari kalangan sahabat.
Jika nama sahabat yang meriwayatkan hadis sudah diketahui maka kitab yang bisa digunakan untuk mentakhrij hadis adalah:
  1. Al-Masanid (musnad-musnad) yiatu kitab yang mengumpulkan hadis-hadis berdasarkan pada sahabat yang beriwayatkan, seperti Musnad Ahmad bin Hambal (w. 241 H).
  2. Al-Ma'ajim (mu'jam-mu'jam) yaitu kita yang menyusun hadis-hadis berdasarkan urutan musnad para sahabat atau syuyukh (guru-guru) atau bangsa (tempat asal) sesuai huruf kamus (hijaiyah), seperti Al-Mu'jam Al-Kabir karya Imam Abu Al-Qasim Sulaiman bin Ahmad Al-Thabrani (w. 360 H).
  3. Kitab-kitab Athraf yaitu kitab yang menyusun hadis-hadis berdasarkan musnad-musnad sahabat sesuai huruf kamus, seperti Ittihaf Al-Maharah bi Athraf Al-'Asyrah karya Imam Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani (w. 852 H).
B. Takhrij hadis dengan cara mengetahui permulaan lafazh matan hadis.
Jika kata pertama dari matan hadis sudah diketahui maka kita yang bisa digunakan untuk mentakhrij hadis adalah:
  1. Kitab-kitab yang berisi hadis-hadis yang dikenal masyarakat luas, seperti: Al-Durar Al-Muntatsirah Fi Al-Ahadits Al-Masyhurah, karya Imam Al-Suyuthi.
  2. Kitab-kitab hadis yang disusun berdasarkan urutan huruf kamus, seperti Al-Jami' Al-Shaghir min Ahadits Al-Basyir Al-Nadzir, karya Al-Suyuthi.
  3. Indeks yang disusun oleh para ulama untuk kitab-kitab tertentu, seperti Miftah Al-Shahihain, karya Al-Tauqadi.
C. Takhrij hadis dengan cara mengetahui kata yang jarang digunakan dari bagian mana saja dari matan hadis.
Jika hadis yang hendak ditakhrij tidak diketahui nama sahabat yang meriwayatkan dan juga tidak diketahui kata pertama dari matan hadis maka untuk mentakhrijnya bisa menggunakan kitab Al-Mu'jam Al-Mufahras Li Alfazh Al-Hadits Al-Nabawi, berisi indeks untuk sembilan kitab hadis yang paling terkenal. Kitab ini disusun oleh seorang orientalis, Dr. Arinjan Vensink (w. 1939 M), guru bahasa Arab di Universitas Leiden, Belanda. Ikut menyebarkan dan mengedarkan kitab ini Muhammad Fuad Abd Al-Baqi.

D. Takhrij hadis dengan cara mengetahui topik bahasan hadis.
Jika diketahui topik dan obyek bahasan hadis, maka bisa dibantu takhrijnya dengan kitab Miftah Kunuz Al-Sunnah yang berisi daftar isi hadis yang disusun berdasarkan judul-judul pembahasan. Kitab ini juga disusun oleh Dr. Vensink dalam waktu 10 tahun yang mencakup daftar isi untuk 14 kitab hadits yang terkenal: 9 kitab hadis, Musnad Abu Dawud Al-Thayalisi, Musnad Zaid bin Ali, Sirah Ibn Hisyam, Maghazi Al-Waqidi, dan Thabaqat Ibn Sa'ad.
Kitab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fuad Abd Al-Baqi dalam waktu 4 tahun.

Tidak ada komentar