10 Contoh Pola Pengembangan Paragraf dalam Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf merupakan bagian bab suatu karangan yang mengandung ide pokok, serta penulisannya dimulai dengan suatu garis baru. Nama lain dari paragraf adalah alinea. Paragraf sendiri mempunyai beberapa jenis, di mana jenis-jenis paragraf tersebut antara lain contoh paragraf pembuka, paragraf induktif, paragraf deduktif, paragraf campuran, paragraf narasi, paragraf deskripsi, paragraf argumentasi, dan contoh paragraf penutup.
Selain jenis paragraf atau alinea juga mempunyai sejumlah pola, yaitu:
- Pola Klimaks-Antikklimaks: merupakan pola yang berisi rincian gagasan paragraf mulai yang dari yang terbawah hingga yang teratas. Atau, bisa juga berisi rincian gagasan yang dimulai dari puncak menuju ke gagasan yang terendah.
- Pola Kausalitas: merupakan pola paragraf yang berisi sebab akibat suatu hal, di mana sebab menjadi gagasan utama, dan akibat menjadi penjelasnya.
- Pola Sudut Pandang: merupakan pola yang berisi sudut pandang penulis terhadap suatu hal.
- Pola Definisi Luas: merupakan pola yang berisi definisi suatu hal atau gagasan abstrak yang luas.
- Pola Pertentangan: berisi beberapa gagasan paragraf yang saling bertentangan satu sama lain.
- Pola Perbandingan: berisi beberapa gagasan yang diperbandingan satu sama lain.
- Pola Generalisasi: merupakan pola yang berisi simpulan umum dari beberapa gagasan khusus. Atau, bisa juga berisi pengembangan dari gagasan yang bersifat umum.
- Pola Klasifikasi: merupakan pola yang pengelompokkan suatu topik tertentu ke dalam kelompok tertentu, Pola ini biasanya mengandung kata antara lain, dibagi, dan sejenisnya.
- Pola Analogi: merupakan pola yang berisi perumpamaan suatu hal dengan hal lainnya.
- Pola Contoh: merupakan pola paragraf yang berisi contoh dari topik atau gagasan yang bertujuan untuk menguatkan gagasan tersebut.
Pola-pola tersebut nantinya akan membentuk jenis-jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya. Adapun yang tergolong paragraf ini diantaranya paragraf klasifikasi, dan contoh paragraf analogi singkat.
Supaya lebih paham bentuk pola tersebut ketika ditulis ke dalam paragraf, berikut beberapa contoh pola pengembangan dalam bahasa Indonesia.
1. Pola Klimaks-Antiklimaks
Badan Fahmi tersungkur jatuh ke tanah. Sontak, semua orang yang ada di sekitarnya panik dan membopong badan Fahmi ke klinik terdekat. Selama di klinik, Fahmi belum sadarkan diri juga. Beberapa saat kemudian, keluarga Fahmi pun datang ke klinik untuk melihat kondisinya. Sontak, keluarga Fahmi pun menjadi cemas hatinya tatkala melihat Fahmi yang terkulai lemas di pembaringan klinik.
2. Pola Kausalitas
Pendidikan moral sudah semestinya diterapkan lagi dalam kegiatan proses belajar dewasa ini. Sebab, anak-anak zaman sekarang sudah semakin jauh dari nilai moralitas. Hal ini bisa dilihat dari maraknya kenakalan remaja dan pergaulan bebas yang mereka lakukan. Untuk itu, pendidikan moral harus kembali diterapkan di dalam proses belajar mengajar anak agar mereka menjadi anak yang bermoral baik.
3. Pola Sudut Pandang
Ini adalah tahun keduaku sekolah di SMAN 7. Aku mengambil jurusan IPS dan kini aku berada di kelas X1 IPS 6. Di sini, aku berkenalan dengan sejumlah teman baru yang belum pernah kutemui sebelumnya. Salah satu diantara teman baru tersebut adalah Anwar. Dia adalah satu murid kelas kami yang menyenangkan, karena dia murid yang ramah serta sering membantu teman-teman lainnya.
4. Pola Definisi Luas
Navigasi merupakan fitur pencarian yang terletak di bagian blog. Fitur ini mempunyai fungsi yang dapat membuat pembaca bisa menemukan tema atau judul tulisan yang hendak dibaca oleh pembaca di dalam blog tersebut.
5. Pola Pertentangan
Semangat belajar Alina menurun menjelang ujian kenaikan kelas. Hal ini bisa dilihat dari seringnya dia terlambat masuk ke kelas, serta dalam mengumpulkan tugas. Selain itu, Alina sering sekali terlihat tidak fokus saat belajar di dalam kelas. Kondisi yang dialami Alina tersebut berbeda dengan apa yang dialami Alisya saat ini. Semangat belajarnya justru semakin tinggi, dan dia pun semakin rajin dan fokus dalam belajar.
6. Pola Perbandingan
Tempe mengandung zat protein yang lebih banyak ketimbang tahu. Hal itu disebabkan proses pembuatan tempe lebih sedikit dibanding dengan proses pembuatan tahu. Adapun zat protein yang dimiliki tempe adalah sebear 15,4 gram, 5,4 gram lebih besar dibanding protein pada tahu.
7. Pola Generalisasi
Pendidikan moral harus diajarkan sejak kecil di lingkungan keluarga. Adapun cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai moral ke anak adalah dengan memberikan kisah-kisah tentang orang yang mempunyai moral yang baik. Selain itu, orang tua juga mesti bisa mencontohkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
8. Pola Klasifikasi
Alat musik yang biasanya dimainkan dalam sebuah grup musik (band) dibagi atas beberapa macam, yaitu gitar, bass, drum, piano atau kibord. Sementara itu, orang-orang yang memainkan alat-alat tersebut dikelompokkan menjadi gitaris, bassis, drumer, dan kibordis.
9. Pola Analogi
Seekor kuda akan merasa keletihan jika terus-menerus dipacu. Begitu pula manusia. Saat manusia dipaksa untuk terus bekerja, maka manusia pun akan mengalami keletihan yang teramat sangat. Untuk itu, istirahatkanlah tubuh sejenak di sela-sela waktu kerja agar tidak keletihan.
10. Pola Contoh
Selain digoreng, tempe ternyata bisa diolah menjadi varian olahan lain yang tidak kalah enak. Misalnya saja tempe bacem. Olahan dari tempe ini dibuat dengan cara merebus tempe bersamaan dengan berbagai macam bumbu yang membuat tempe menjadi berwarna kecoklatan.
Sumber: dosenbahasa.com
Tidak ada komentar